Ada satu kisah menarik dibalik sejarah kemajuan negara Jepang. Ketika Kaisar Hirohito mendengar berita Hiroshima dan Nagasaki hancur akibat bom atom, ada satu respon yang langsung muncul dari beliau : “Berapa jumlah guru yang tersisa?†Pertanyaan mengenai jumlah guru yang tersisa ini lantas membuat bingung para Jenderal. Sebab dalam keadaan Negara mengalami kekalahan perang, pertanyaan tentang keadaan armada militer lebih umum ditanyakan dibandingkan jumlah guru. Namun, alasan dibalik pertanyaan tersebutlah yang patut menjadi contoh bagi semua negara bila ingin maju. Kaisar Hirohito menganggap bahwa Jepang telah jatuh. Kejatuhan ini dikarenakan mereka tidak belajar. Jenderal dan tentara Jepang boleh jadi kuat dalam senjata dan strategi perang, tetapi tidak memiliki pengetahuan mengenai bom yang telah dijatuhkan Amerika. Kaisar Hirohito kemudian menambahkan bahwa Jepang tidak akan bisa mengejar negara adidaya lainnya jika tidak belajar. Oleh sebab itu beliau mengimbau pada para Jenderalnya untuk mengumpulkan seluruh guru yang tersisa di seluruh pelosok Jepang. Sebab, kepada para gurulah seluruh rakyat Jepang kini harus bertumpu, bukan pada kekuatan pasukan. Kaisar Hirohito kemudian bergerak untuk mengumpulkan sekitar 45.000 guru yang tersisa pada saat itu dan memberi mereka arahan. Kehadiran guru pada saat itu manjadi hal krusial bagi seluruh lapisan masyarakat Jepang. Karenanya, perlahan negara ini dapat kembali bangkit dari keterpurukan. Sepenting itulah peran guru dalam suatu negara, sehingga kehadirannya pun mampu mengantarkan Jepang yang saat itu diprediksi baru bisa pulih paling tidak 50 tahun kemudian, namun mengalami kemajuan yang amat pesat dalam 20 tahun terakhir.
Sebarapa Pentingkah Peran Seorang Guru?
26 Sep 2023
Leave a Reply